Jumat, 06 Mei 2016

KONSEP BASIS DATA DALAM SIG

1. MODEL DATA RELASIONAL

Model Relasional merupakan model data yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang sederhana dibandingkan dengan model jaringan/network

atau model hirarki. Bentuk yang sederhana ini membuat pekerjaan seorang programmer menjadi lebih mudah, yaitu dalam melakukan berbagai operasi data (query, insert,

update, delete, dan lainnya).

Model Data Relasional adalah model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi,  yang terdiri dari baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data.

Keuntungan Model Data Relasional

Bentuknya sederhana sehingga mudah dalam penggunaannya.
Mudah melakukan berbagai operasi data (query, update/edit, delete).
Istilah-istilah dalam Model Data Relasional :

Relasi yaitu sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.

Atribut yaitu kolom pada sebuah relasi.

Tupel yaitu baris pada sebuah relasi.



Domain yaitu kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut

Derajat yaitu jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)

Cardinality yaitu jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)

Relational Key

Super key

Satu/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi (satu atau lebih field yang dapat dipilih untuk membedakan antara 1 record dengan record

lainnya).

Candidate key

Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik  (super key dengan jumlah field yang paling sedikit)

Primary key

Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi

Alternate key

Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key

Foreign key

Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa

Relational Integrity Rules

Null

Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut

Entity Integrity

Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.

Referential Integrity

Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan.

Bahasa Pada Model data Relasional

Menggunakan bahasa query, yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi, yang terbagi 2 yaitu :

a. Bahasa Query Formal

Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis.

Terbagi 2, yaitu:

a. Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya.

Misal : Aljabar Relasional , yaitu dimana query diekspresikan dengan cara menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel / relasi.

b. Non Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.

Misal : Kalkulus Relasional, dimana query menjelaskan set tuple yang diinginkan dengan cara menjelaskan predikat tuple yang diharapkan.

Terbagi 2 :

Kalkulus Relasional Tupel
Kalkulus Relasional Domain


b. Bahasa Query Komersial

Bahasa Query yang dirancang sendiri oleh programmer   menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly).

Contoh :

QUEL, berbasis bahasa kalkulus relasional
QBE, berbasis bahasa kalkulus relasional
SQL, berbasis bahasa kalkulus relasional dan  aljabar relasional

2. MODEL BASIS DATA HYBRID

Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum yaitu :

1. Model Hirarki
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki adalah IMS (Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation.

2. Model Basis Data Relasional Dan Sig
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.

3. Model Data Hybrid
Nah ini merupak inti dari pembahasan kita, jadi langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.

4. Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.

3. Model Data Terintegrasi

Model data teritegrasi adalah Pendekatan model data yang juga deskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasional “JOIN”.

       Aspek lain di dalam penanganan basis data spasial yang bervolume besar adalah kebutuhan mengenai konversi informasi koordinat dua dimensi menjadi kunci-kunci spasial satu dimensi yang dapat disimpan sebagai kolom-kolom (fields) tael basis data (sebagai contoh sejumlah nilai koordinat pada tabel garis dapat dijadikan sebagai satu string panjang di dalam satu kolom (field) koordinat. Kemudian kunci-kunci ini dapat diindekskan untuk mempercepat pemanggilan elemen-elemen peta yang bersangkutan.

Senin, 21 Maret 2016

Etika, Profesti dan Etika Profesi

1. Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

Mengapa etika dibutuhkan? Dalam menjalin hubungan antarmanusia tentu dibutuhkan suatu pandangan terhadap nilai baik atau buruknya suatu perilaku, seperti hal apa yang baik untuk dilakukan dan hal apa yang sebaiknya tidak dilakukan atau bahkan dilarang untuk dilakukan. Hal ini ditujukan agar manusia lebih menggunakan hati nuraninya dalam melihat berbagai hal di lingkungannya berkaitan dengan yang baik atau buruk. Etika dalam hal ini berfungsi untuk lebih “memanusiakan manusia”.

Kapan etika digunakan? dalam kehidupan sehari-hari jika tidak ada etika manusia dapat seenaknya memperlalukan manusia lainnya.

2. Profesi

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya.

Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

3. Etika Profesi

Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.


sumber:
http://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/pengertian-etika/
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://sherlyarianti.blogspot.co.id/2012/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html



Rabu, 20 Januari 2016

ANALISIS E-GOVERNMENT KOTA/KABUPATEN PADA PROVINSI PROVINSI SUMATRA UTARA

Nama : Nadia Ahsani Putri
Kelas : 4ka03
NPM : 15112200


Berikut adalah hasil analisis e-government menurut panduan dari KOMINFO (2003) pada Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Medan:



Narasi:

Setelah melakukan analisis website sumatera utara, deli serdang dan medan untuk bagian selayang pandang  masing-masing web memiliki keterangan informasi yang lengkap. untuk bagian pemerintahan daerah bagian informasi nama dan alamat kota Medan tidak dicantumkan, dan bagian biodata pemerintahan daerah web Deli tidak dicantumkan informasi biodata. Pada bagian kelengkapan geografi sudah hamper lengkap pada tiga webstite ini. Pada bagian peta wilayah dan sumber daya untuk Kabupaten Deli tidak ada. Pada peraturan dan kebijakan daerah tidak ada pada 3 website ini. Untuk buku tamu hanya provinsi sumatera utara yang lengkap.

Hasil analisis dari ketiga website ini Sumatera Utara lebih informatif dan komplit dalam penyampaikan informasi serta dalam memberikan pelayanan terhadap pembaca.

Berikut adalah hasil analisis e-government berdasarkan kategoris :




Narasi :

Telah dilakukan analisa terhadap website Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Medan berdasarkan kategoris berikut hasilnya :
Hasil analisa terhadap website provinsi Sumatera Utara adalah interaktif dan inovatif, website  tersebut memberikanin formasi yang cukup lengkap dan teratur pada bagian-bagian navigasinya,  sehingga memberikan pelayanan yang bagus terhadap pembaca.
Hasil analisa terhadap website Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut, untuk Informasi Menu Utama dalam Website mendapat nilai 97, Informasi Tambahan dalam fasilitas Web Site bernilai 57, Penyediaan Hubungan nilai 0, setelah mencoba membukaWebsite resmi Kabupaten Deli Serdang hasilnya cukup mudah dipahami dan lengkap sehingga member kemudahan terhadap user atau pembaca tetapi untuk desain yang dibuat kurang menarik sehingga diberi nilai 52,35.
Hasil analisa terhadap website Kabupaten Medan adalah sebagai berikut, untuk Informasi Menu Utama dalam Website mendapat nilai 94, Informasi Tambahan dalam fasilitas Website bernilai 58, Penyediaan Hubungan nilai 0, setelah mencoba membuka Website resmi Kabupaten Medan proses link pada website tersebut kurang lengkap sehingga di berinilai 51,8.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Website yang digunakan oleh Provinsi Sumatera Utara,  Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Medan sudah cukup memenuhi panduan dari KOMINFO (2003), akan tetapi harus diberikan informasi yang lebih banyak agar pembaca juga dapat mengambil informasi yang akurat dan lengkap.

Senin, 18 Januari 2016

BAGAIMANA CARA MEMBUAT WBS DENGAN CONTOH SESUAI DENGAN PENULISAN ILMIAH YANG TELAH DIBUAT?

WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.
         WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Wok Breakdown Structure.

WBS sangat membantu dalam menyusun / mempersingkan suatu pekerjaan , dengan memulainya dari penyusunan krangka setiap sub yang akan dijelaskan antara lain :
  1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil .
  2. Pembuatan perencanaan.
  3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
  4. Pembagian tanggung jawab.
  5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.
Ada empat macam bentuk dasar dari WBS yang biasa digunakan dalam
proses pembuatan aplikasi penggajian, yaitu :
1. Linear
Linear merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut. Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut urutannya dan tidak diperbolehkan adanya percabangan. Tampilan yang dapat ditampilkan adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya.
2. Hirarki
Struktur hirarki merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu pertama akan disebut sebagai Master Page atau halaman utama. Halaman utama ini akan mempunyai halaman percabangan yang dikatakan Slave Page atau halaman pendukung. Jika salah satu halaman pendukung diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama Master Page, halaman utama kedua. Pada struktur penjejakan ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linear.
3. Non Linear
Pada struktur non linear diperkenankan membuat penjejakan bercabang. Percabangan ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki. Pada navigasi non linear walaupun terdapat percabangan tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama tidak ada pada master page dan slave page.
4. Campuran (Composite)
Struktur penjejakan campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur sebelumnya.


Contoh WBS Dalam Penulsian Ilmiah Saya
Judul penulisan ilmiah saya adalah APLIKASI BELAJAR DAN BERMAIN BERSAMA ANAK AUTIS MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5. Apliaksi tersebut merupakan alternatif proses bermain sambil belajar yang lebih menyenangkan dan efisien diterapkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dispraksia. Aplikasi ini didukung dengan audio, visual dan interaksi yang menarik juga terdapat game sederhana sehingga anak-anak merasakan sedang melakukan permainan namun tanpa sadar mereka sedang melakukan kegiatan belajar.Tujuan penulis membuat aplikasi untuk membantu proses baca tulis anak berkebutuhan khusus dispraksia usia dini.Untuk membuat aplikasi tersebut, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Melakukan studi pustaka
  • Membuat struktur navigasi
  • Merancang storyboard
  • Merancang tampilan input/output
  • Uji coba apliaksi
 Dan berikut ini merupakan contoh pengaplikasian WBS pada penulisan saya:


Dan ini merupakan struktur navigasi penulisan ilmiah saya:


PENTINGNYA MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN PADA SISTEM

nformasi adalah salah suatu asset penting dan sangat berharga bagi kelangsungan hidup  bisnis dan disajikan dalam berbagai format berupa : catatan, lisan, elektronik, pos, dan audio visual. Oleh karena itu, manajemen informasi penting bagi  meningkatkan kesuksusesan yang kompetitif dalam  semua sektor ekonomi.
     Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi. Dengan tumbuhnya berbagai  penipuan, spionase, virus, dan hackers sudah mengancam informasi bisnis  manajemen oleh karena meningkatnya keterbukaan informasi dan lebih sedikit kendali/control yang dilakukan melalui teknologi informasi modern. Sebagai konsekuensinya , meningkatkan harapan dari para manajer bisnis, mitra usaha, auditor,dan stakeholders lainnya menuntut adanya manajemen informasi yang efektif untuk memastikan informasi yang menjamin kesinambungan bisnis dan meminimise kerusakan bisnis dengan pencegahan dan memimise dampak peristiwa keamanan.

     Manfaat manajemen kontrol keamanan pada sistem:
  • Mencegah kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan, dan control yang tidka cukup di tingkat manajemen.
  • Dalam employee : mencegah eror, pencurian, penipuan, sabotase, dan penggunaan yang tidak sah. 
     Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
– Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.

– Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.

– Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).

Bagaimana mengamankannya?
     Manajemen keamanan informasi memiliki tanggung jawab untuk program khusus, maka ada karakteristik khusus yang harus dimilikinya, yang dalam manajemen keamanan informasi dikenal sebagai 6P yaitu :
- Planning
- Policy
- Programs
- Protection
- People